Kamis, 13 Oktober 2016

7 Keistimewaan BBC Radio 1


http://radioaudio.co.uk

Halo penggemar radio! Ada yang bilang radio takkan lekang oleh waktu meski teknologi terus berkembang. Why? Karena kita sering perlu mendengar informasi atau sesuatu yang menghibur tanpa harus melihat. Misalnya, saat sedang terjebak macet atau sambil mengerjakan tugas. 

Tanpa mengesampingkan radio dalam negeri, tulisan kali ini saya fokuskan pada BBC Radio 1. Mengapa saya menulis ini? Karena saya ingin orang lain juga merasakan manfaatnya.  Nggak maksud promosi komersial lho ya. Asli dari hati, ini keistimewaan mendengarkan BBC Radio 1.

Belajar Bahasa Inggris yang Fun dan Advanced
Well, sepertinya ini manfaat yang diketahui semua orang berhubung BBC Radio 1 merupakan media internasional yang bisa diakses via internet.  Jika ingin lancar berbahasa Inggris, telingamu harus peka dengan pengucapan-pengucapannya. 

Nonton film biasanya memakan waktu yang banyak. Menyita perhatian kita juga karena harus pasang mata di depan layar. Sama halnya dengan program TV atau jika kita belajar dari web series atau video di dunia maya. 

Lagu yang Merelaksasi Pikiran
Belajar bahasa Inggris via radio ini cukup fun karena diselingi dengan lagu-lagu kekinian. Saat mendegarkan penyiarnya sedang mengobrol sendiri, dengan rekan, bintang tamu, atau penelpon, kamu bisa menstimulasi telingamu supaya lebih peka dengan obrolan berbahasa Inggris. 

Suara Seksi Para Penyiar
Belajar bahasa Inggris makin cucok dengan suara-suara penyiar yang begitu jernih (ya iya lah teknologi dan kualitas penyiarnya tingkat dunia). Suara penyiar cowoknya macho, berat, dan dalam. Suara penyiar ceweknya juga begitu. 
Greg James - http://www.triradar.com
 
Aksen British yang Terkesan Elegan
Kalau saya pribadi suka mendengar aksen British. Seperti suara orang pilek tapi lancar. Aksennya juga banyak lekukan-lekukan dengan ‘r’ yang tidak kentara. Kalau di BBC Radio 1, meski dengan aksen khusus, pengucapannya masih bisa dimengerti kok. Asal sudah menguasai banyak vocab aja. 

Tantangan Mendengar Newsbeat
Nah ini yang saya bilang belajar English yang advanced. Mendengarkan newsbeat, program berita di BBC Radio 1 merupakan tantangan karena berita dibacakan dalam tempo cepat. 

Kalau mendengar berita berbahasa Inggris di salah satu televisi swasta dalam negeri bisa jadi step lebih awal. Kalau mau meningkatkan kepekaan telinga coba dengarkan program Newsbeat dan  bulatkan tekad untuk tahu arti setiap kalimat yang diucapkan pembawa berita.
http://www.cheapsunglasses.cn
 
Bagi pemula, bisa pilih mendengarkan konten ringan dan menyenangkan. Kalau mau naik level, Newsbeat adalah tantangan mendengar konten berat yang disampaikan dengan cepat. 

Tenang, program ini hanya dua sampai tiga menit saja setiap tayang. Setelah itu kita bisa mendengar lagu atau suara keren penyiarnya. 

Update Tren Musik Dunia Lebih Cepat
Biasanya update tren musik dunia di dalam negeri agak lebih lambat  daripada radio yang sedang dibahas ini. Hehe. Kita juga bisa mengecek di web musik sih tapi tidak selamanya kita ingat kan, kecuali memang niat banget mau update musik. Sambil mendengar BBC Radio 1, kita jadi tahu lagu baru yang paling baru deh, yang biasanya masuk top 10, paling tidak top 20 dunia lah. 

Meningkatkan Pengetahuan Tentang Musik
Sebagai orang yang tidak bergelut dalam dunia musik nih, saya kagum dengan kreativitas para musisi.  BBC Radio 1 punya program BBC Live Lounge di mana musisi dunia saling cover lagu, dengan aransemen yang kece badai. Dari situ saya belajar oh ada musik yang seperti ini, ada style yang saya tidak familiar, ternyata begitu ketika sebuah lagu berubah jadi lirik-lirik rap namun tetap menyampaikan pesan lagu awal, de el el. 

http://www.bbc.co.uk
 
https://www.youtube.com

Inspirasi dari Musisi Dunia
Dari program ini kita juga bisa mendengar obrolan penyiar dengan para musisi dunia. Topiknya bisa macam-macam yang bisa menginspirasi kita juga dan tahu lebih dalam tentang musisi itu. 

Nostalgia Lagu Lama
Lagu yang diputar pada program Breakfast Show biasanya campuran lagu baru dan lagu lama. Pendengar bisa tiba-tiba girang karena lagu tahun lalu diputar lagi. Atau, lagu-lagu jaman Avril Lavigne sedang jaya-jayanya. 

Mengurangi Dosa Lagu Bajakan
Daripada download lagu dari sumber pembajak mending dengar dari radio. Variasinya lebih banyak dan memperkenalkan kita dengan lagu baru atau lama yang bisa saja masuk daftar baru favorit kita. 

Tanpa Iklan
Sebenarnya iklan juga punya informasi yang mendidik dan inspiratif ya. Cuma, saya masih lebih suka dengan radio yang minim iklan wehehehe. Nah, kalo mendengarkan BBC Radio 1 dijamin kesenangan pendengar tidak diralat sponsor.


Sabtu, 01 Oktober 2016

Ada Aktivitas Intelektual dalam Nongkrong ala Kota Malang

Ih, kerjaannya nongkrong mulu tu anak.
Wuiihh anak cafe, anak nongkrong, Bro.

Seolah nongkrong lekat dengan sesuatu yang tak berguna, hanya kumpul dan ketawa-ketiwi saja. 

Jangan nongkrong mulu, belajar!

Percayalah, nongrong di Malang itu bukan sekedar nongkrong. Ada aktivitas intelektual di sana, dari warung lesehan sampai cafe gedongan. Malah saya mau bilang, Anda rugi kalau melewatkan elegannya nongkrong ala Kota Malang.

Yah, wajar, ini kota pendidikan. Banyak orang cerdas dari berbagai penjuru Indonesia, bahkan dunia berkumpul di sana. Mereka bertemu di warung pinggir jalan, juga cafe kecil-kecilan (dalam skala gedongan). Apa yang dibicarakan? Tidak lain tidak bukan adalah aktivitas intelektual mereka, kreativitas mereka, misi masa muda, ide, gerakan, apresiasi, kritik, sampai debat kusir. Yah, pasti ada lah yang curhat-curhatan dan gosip-gosipan. 

Konon katanya, diskusi warung kopi di Kota Malang sudah berlangsung sejak generasi yang lalu. Namun, wajah pinggiran jalan kini berubah dengan dominasi cafe-cafe, ayam Amerika, burger Amerika, kopi Italia, sampai nasi Jepang dan Korea. But but but semua itu tidak menjadikan Malang jauh dari kegiatan diskusi ala cafe.

Beberapa pengusaha intelektual makin berinovasi. Mereka membuat cafe yang menyediakan fasilitas seperti layar dan proyektor, mikrofon, dan seperangkat alat pengeras suara, plus alat musik. Ruang-ruang ini kerap dipoles dengan karya seni atau deretan buku-buku.
Strategi bisnis mereka tidaklah merugikan. Di banyak sisi, mahasiswa bokek tak perlu pusing memikirkan uang sewa ruang. Cukup himbau kepada peserta untuk membeli menu. Kalo nggak beli mah namanya keterlaluan. 

Tempat nongkrong semacam ini beberapa diinisiasi oleh pemilik yang juga bisa jadi narasumber. Tapi tapi tapi, karena mereka memang ada kualitas misalnya dalam bidang seni, jurnalistik, politik, lingkungan, budaya, de el el. Mereka juga suka hati mendatangkan koleganya untuk jadi pembicara. Ada yang titelnya doktor bahkan profesor. Bahkan mereka akan menggaet kolega dari luar negeri yang sedang berkunjung, merapel undangan seminar yang membayar mereka. Sebuah keberuntungan untuk mahasiswa di Malang, anak sekolahan juga sih.

Cafe-cafe di Malang juga jadi ruang seni yang bagi perantau yang di daerahnya kurang akrab dengan aktivitas itu, bisa jadi sumber pengetahuan berharga. Biar tahu bagaimana negeri orang. Bagaimana mereka menjaga budayanya. Bagaimana mereka membela dirinya dari kekuasaan pemerintah. Bagaimana mereka menjadikan semua itu terjadi. Misalnya, pertunjukan teater, ketoprak, musikalisasi puisi, monolog, musik digital, tari, de el el de el el. 

Pada nongkrong semacam itulah Anda bisa bertanya pada narasumber sekaligus berkenalan. Percayalah, jaringan dapat mempermudah hidup Anda, setidaknya agar bisa menggali pengalaman dan berkonsultasi.

Akan semakin bermanfaat jika Anda menyapa orang di kiri kanan, bersalaman, berkenalan, bertukar kontak. Lalu, menggali lebih dalam tentang orang itu, apa minatnya, apa yang sedang ia kerjakan, bidang apa yang sedang ia geluti, bagaimana misinya, bagaimana ia mencapai itu. Dari situ saja si penanya sudah belajar banyak hal, memperluas wawasan. Anda akan excited  saat tahu ia punya minat sama dan punya referensi tentang apa yang sedang Anda lakukan. Jika suatu hari Anda perlu berkolaborasi maka si dia lah yang bisa dituju. 

Hal yang penting juga adalah belajar menghargai dan mengagumi kemampuan orang lain. Membuka mata, menggerus pemikiran bahwa Anda adalah pusat dunia (penyakit banyak perantau dari nun jauh di sana). Mudah-mudahan bisa membuat Anda lebih bijak, rendah hati,dan menghargai kemampuan sendiri sebagai nilai unik.

Kembali ke nongkrong ala Malang. Cafe di sana akrab dengan kegiatan rapat organisasi dan komunitas. Malah inilah yang dijadikan target pasar beberapa tempat minum makan. Ada yang menyediakan ruang khusus tapi sewa. Ada juga yang meja kursi bisa digeser sesuai kebutuhan anggota. Ada cafe yang memberi diskon untuk kegiatan ini ada juga yang tidak. 

Aktivitas diskusi dan rapat bahkan berlangsung di rumah makan prasmanan. Sebutlah yang di dekat kos saya yang mana itu saya rahasiakan. 

Mmmmm jadi begitu lah gambaran nongkrong ala Kota Malang. Tak perlu lah merasa bersalah pulang malam karena kegiatan begini. Yah, tapi tugas dan skripsinya juga sambil dikerjakan *ups.