Halo,
ospek telah tiba, ospek telah tiba, hore? Hore? Hore? Lagi musim ospek nih ya.
Buat kamu yang baru memasuki masa kuliah ospek bisa jadi hal berkesan atau hal
menakutkan ya. Sebagian program ospek dirancang membentuk mental dan
kedisiplinan kamu agar siap menjalani perkuliahan sesuai dengan jurusan
masing-masing. Sebagian ospek terkesan keras ya, tapi itu untuk kebaikan kamu
juga kok, asal jangan sampai pada tindak kriminal.
Buat yang
tipe ospeknya ada unsur bentak-bentakan nih, mungkin kamu akan anggap
senior-seniormu kejam, menakutkan, sok-sok-an, atau malah menurutmu biasa saja
karena sudah tahu tujuannya atau biasa menghadapi orang seperti itu. Tenang, di
balik itu, mereka juga manusia biasa kok., mahasiswa biasa yang punya sisi
gokil kayak kamu. Toh, di akhir ospek nanti ada acara ‘pencairan’ panitia dan
maba (mahasiswa baru).
Bagi
senior kamu, menjadi panitia ospek juga merupakan pengalaman hidup yang penuh
dengan hal inspiratif, lucu, mengesalkan, bahkan ‘menyejukkan mata’. Apa yang mereka obrolkan
di belakang kamu, para maba?
1. Evaluasi Ospek
Well, ini menu wajib yang jadi tugas
mereka ya untuk mengetahui sejauh mana kegiatan harian sudah berjalan dalam
mencapai tujuan. Apa yang mereka cita-citakan biasanya membentuk mental kamu
agar lebih dewasa, disiplin, tidak menggampangan sesuatu alias tidak manja,
mandiri, penuh inisiatif, pada beberapa jurusan dituntut menjaga kebersamaan,
dan masih banyak lagi sesuai dengan bidang studi dan visi besar kampus kamu.
2. Kelucuan Maba
Sebagai panitia, mereka akan
mengamati kamu yang masih ‘polos’. Ada di antara kamu yang dalam baris-berbaris
gerakannya lucu, ekspresi nurut kamu, ekpresi takut kamu, kesalahan konyol
gara-gara kamu gagal konsen, bahkan semangat kamu yang berlebihan. Tenang,
mereka bukan sepenuhnya menertawakan kamu tapi pasti mereka juga ingat
masa-masa mereka masih ‘unyu’ dulu.
3. Kelucuan Mereka
Sendiri
Setiap panitia ospek tidak
ada yang sempurna lah ya. Banyak di antara mereka yang melakukan kesalahan,
harus improvisasi di tempat, lupa sesuatu, salah sebut, menahan tawa, dan lain-lain. Namun,
program ospek sudah dipersiapkan kok oleh mereka, salah itu wajar kan asal jangan
sengaja aja. Mereka juga sering menertawakan diri mereka sendiri atas kekikukan
yang mereka sembunyikan atau apa yang mereka lakukan untuk tetap stay cool di depan kamu. Yah, kalau
panitianya terlihat konyol gimana mau ngatur
maba kan? Dari sini mereka akan sadar bagaimana rasanya jadi senior mereka
dulu saat meng-ospek mereka. Kamu nanti juga gitu kok.
4. Maba yang
Cantik-Cantik
Well, cowok adalah makhluk visual. Mau
maba mau senior mau peserta mau panitia sama kayak kamu, mereka juga mau nggak
mau jadi cuci mata melihat teman kamu yang ‘bening-bening’. Dalam kumpulannya
mereka akan membicarakan dalam barisan mana makhluk Tuhan itu berada. Ada juga
yang pamer kalau punya nomor hapenya. Itu tidak bisa dihindari, Guys. Hal semacam ini bisa jadi
intermezo di tengah kesibukan mereka yang harus aktif dari subuh ke subuh lagi buat
mempersiapkan ospek kamu., asal mereka tetap profesional aja sih.
5. Maba yang
Mengesalkan
Setiap orang akan menanggapi
sesuatu dan beraksi akan sesuatu dengan berbeda-beda.. Ada yang bisa bijak ada
yang tidak. Ada juga yang memang penyebabnya itu mengesalkan, wajar kalau
mereka begitu. Misal, maba yang sotoy,
maba yang sudah tahu salah tapi masih ngotot,
maba yang bikin konflik dan merusak acara. Banyak lagi deh yang sebenarnya
harus dipandang dari berbagai sisi sih.
Sebenarnya ada baiknya kalau
itu berasal dari jiwa kritis kamu, tapi wajar juga kalau reaksi mereka begitu
karena tantangan untuk mencapai tujuan mereka jadi bertambah, atau mereka tahu
maksud kamu baik cuma kamunya yang berprasangka dan belum memahami tujuan
mereka yang sebenarnya. Kalau kata Merry Riana nih, ada kalanya makna sebuah pelajaran baru bisa kita proleh setelah
melakukan proses.
6. Maba yang
Potensial
Nah sebenarnya tidak hanya
kekurangan kamu saja yang mereka bicarakan tetapi juga kelebihan kamu khususnya
dari maba-maba yang menonjol. Misalnya, dalam kepemimpinan, siapa kira-kira
yang bisa mengepalai seluruh barisan atau menjadi koordinator. Potensi lain
misalnya dalam bakat dan minat. Kamu sekalian adalah generasi penerus mereka,
aset bagi tiap jurusan untuk unjuk prestasi skala kampus hingga internasional
nantinya. Mereka juga melihat bakat-bakat kamu dalam menggantikan posisi mereka
misalnya siapa yang cocok jadi Ketua Himpunan, atlit, duta, atau politisi kampus.
Jadi itu ya, hal-hal unik
soal ospek yang biasa mereka bicarakan. Masih banyak topik lainnya lagi sih. But, tetap berpikiran positif karena
pada dasarnya ospek dirancang untuk kebaikan kamu. Kamu bisa tetap kritis
dengan mengedepankan analisis masalah dari berbagai sisi plus musyawarah
mufakat. Mereka juga pernah di posisi kamu dan di antara kamu akan ada yang
menjadi mereka. Selamat ber-ospek ria!
Mbak Ummu... aku jadi pengin ospek lagi :p
BalasHapusHalo Poppy, Poppy, ntar kalo s2 bakal diospek lagi kan.
Hapus