Rabu, 30 September 2015

Si Makan Diam-Diam




Seperti manusia, kucing juga punya karakter macam-macam, yang khusus, yang unik, yang menggemaskan. Nah, kali ini ane menceritakan kucing ane yang bulunya hitam-putih. Kita sebut dia Si Makan Diam-Diam.

Terlahir pendiam, sampai gede pun pendiam. Kalau mengeong pun mulutnya saja yang kelihatan mangap-mangap, suaranya nggak kedengeran. Pernah saya penasaran sama suara dia, saya gedong di pundak. Akhirnya dia ngeri dan minta turun sambil ngeong-ngeong imut, “Iiwww iiww iiwww.” Suaranya pendek-pendek takut begitu.

Kitten satu punya keunikan, kalau makan dicicil. Ketika kucing lain pas makan melampiaskan nafsunya sampai kenyang, doi cuma ngunyah beberapa kali. Dia lebih suka netek dulu sama emaknya yang lagi melahap nasi campur ikan. Saat sodaranya ikut netek, dia pun masih nimbrung menyusu juga.

Pas kitten lain selesai lalu boker, tidur, main, dan sebagainya, doi juga melakukan hal sama. Tapi tunggu lagi sebentar, diam-diam dia balik lagi ke piring makanan. Mengunyah kicil kicil kicil kayak kelinci meskipun nggak mirip. Makan lagi-nya cukup lama. Lalu berhenti, main, atau stay cool aja.

Nggak berapa lama, dia bakal balik lagi, makan lagi. Baru deh dia tidur dalam waktu yang lama. Kalau masih ada makanan di piring, bangun tidur bisa-bisa dia makan lagi, lama, sementara kucing lain masih tidur. Setelah punya pola makan begini, badannya makin gemuk.

Asiknya, ni kitty kalo makan nggak neko-neko. Nggak rewel minta ini-itu, ato nggak mau ikan tertentu. Apa aja yang ada dimakan kecuali nasi keras. Nasi sama kuah masakan pun jadi. Dia kunyah-kunyah sendiri tanpa rempong.

Beda sama tiga yang lain. Si Rakus emang paling serakah kalo makan tapi cukup memuaskan dirinya dalam satu kesempatan. Makanan apapun diembat. Dua kucing lainnya, kalau bukan selera, dia bisa lari dari piring menuju majikannya, ngeong-ngeong minta yang lain.

Hhmmm rupanya dalam diam, Si Hitam Putih memang paling menggemaskan. Makin sayang deh liat dia makan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar