Seperti
manusia, kucing juga punya karakter macam-macam, yang khusus, yang unik, yang
menggemaskan. Nah, kali ini ane menceritakan kucing ane yang bulunya
hitam-putih. Kita sebut dia Si Makan Diam-Diam.
Terlahir
pendiam, sampai gede pun pendiam. Kalau mengeong pun mulutnya saja yang
kelihatan mangap-mangap, suaranya nggak kedengeran.
Pernah saya penasaran sama suara dia, saya gedong di pundak. Akhirnya dia ngeri
dan minta turun sambil ngeong-ngeong
imut, “Iiwww iiww… iiwww.” Suaranya pendek-pendek
takut begitu.
Kitten satu punya keunikan,
kalau makan dicicil. Ketika kucing lain pas makan melampiaskan nafsunya sampai
kenyang, doi cuma ngunyah beberapa kali. Dia lebih suka netek dulu sama emaknya yang lagi melahap nasi campur ikan. Saat
sodaranya ikut netek, dia pun masih
nimbrung menyusu juga.
Pas kitten lain selesai lalu boker, tidur,
main, dan sebagainya, doi juga melakukan hal sama. Tapi tunggu lagi sebentar,
diam-diam dia balik lagi ke piring makanan. Mengunyah kicil kicil kicil kayak kelinci meskipun nggak mirip. Makan lagi-nya cukup lama. Lalu berhenti, main, atau stay cool aja.
Nggak berapa lama, dia bakal
balik lagi, makan lagi. Baru deh dia tidur dalam waktu yang lama. Kalau masih
ada makanan di piring, bangun tidur bisa-bisa dia makan lagi, lama, sementara
kucing lain masih tidur. Setelah punya pola makan begini, badannya makin gemuk.
Asiknya,
ni kitty kalo makan nggak neko-neko. Nggak rewel minta ini-itu, ato nggak
mau ikan tertentu. Apa aja yang ada dimakan kecuali nasi keras. Nasi sama
kuah masakan pun jadi. Dia kunyah-kunyah sendiri tanpa rempong.
Beda
sama tiga yang lain. Si Rakus emang paling serakah kalo makan tapi cukup
memuaskan dirinya dalam satu kesempatan. Makanan apapun diembat. Dua kucing
lainnya, kalau bukan selera, dia bisa lari dari piring menuju majikannya, ngeong-ngeong minta yang lain.
Hhmmm rupanya
dalam diam, Si Hitam Putih memang paling menggemaskan. Makin sayang deh liat
dia makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar